Berkenalan dengan Generasi Beta atau Gen Beta yang Mulai Lahir di 2025 Ini

Generasi Alpha sudah bukan lagi anak bungsu.
Mulai 1 Januari 2025, ada generasi yang lebih baru dan lebih muda yang harus dihadapi. Namanya Generasi Beta atau disingkat Gen Beta. Mereka adalah generasi yang lahir dari 2025 hingga 2039 nanti,
Paling tidak, itulah menurut perusahaan analisis tren dan demografi Australia, McCrindle, yang juga menciptakan generasi sebelumnya, Gen Alpha (2010 – 2024).
Gen Beta adalah anak-anak dari generasi milenial muda dan Gen Z yang lebih tua. McCrindle memproyeksikan bahwa pada 2035, jumlah mereka akan mencapai 16% dari populasi global. Banyak dari mereka yang akan hidup sampai abad ke-22.
Mereka hanya akan mengenal dunia pasca-COVID. Dibesarkan di era integrasi teknologi bersama dengan Gen Alpha, mereka bukan hanya “generasi baru, tetapi juga generasi
“Sementara Generasi Alpha telah mengalami kebangkitan teknologi pintar dan kecerdasan buatan, Generasi Beta akan hidup di era di mana AI dan otomasi sepenuhnya tertanam dalam kehidupan sehari-hari.
Label untuk Tiap Generasi
Meskipun tidak ada konsensus mengenai tahun kelahiran dan generasi yang ditetapkan, tetapi secara umum dapat didefinisikan sebagai berikut.
-
Generasi Senyap: Lahir di 1928 – 1945, dikenal sebagai generasi yang pragmatis dan berhati-hati.
-
Generasi Baby Boomers: Lahir di 1946 – 1964, dinamai berdasarkan lonjakan kelahiran setelah Perang Dunia Kedua.
-
Gen X: Lahir di 1965 – 1979, salah satu generasi yang lebih kecil dan disebut juga Baby Bust atau generasi anak tengah.
-
Milenial (Generasi Y): Lahir di 1980 – 1994, generasi pertama yang mencapai usia dewasa di milenium baru.
-
Generasi Z: Lahir di 1995 – 2009, dikenal dengan keberagamannya dan juga disebut iGenerasi karena tumbuh di era iPhone.
-
Generasi Alpha: Lahir di 2010 – 2024, generasi pertama yang diberi huruf Yunani dan terkadang disebut “milenial mini” karena orang tua milenial mereka.
-
Generasi Beta: Lahir di 2025 – 2039, akan tumbuh di dunia yang dipenuhi AI.
Gen Beta Tak Suka Kehidupan Online Meski Dekat dengan Teknologi
Menurut McCrindle, Gen Beta kemungkinan besar akan menjadi generasi pertama merasakan algoritme AI akan menyesuaikan pembelajaran, belanja, dan interaksi sosial mereka dengan cara yang hanya bisa kita bayangkan saat ini.
Namun, perusahaan ini juga mencatat bahwa orang tua Gen Z kemungkinan akan mengambil pendekatan yang berbeda terhadap teknologi dan apa yang mereka bagikan tentang Gen Beta secara online.
Ini sesuai dengan laporan CBC News mengenai “sharenting”. Istilah yang menggambarkan orang tua yang membagikan kehidupan anak-anak mereka secara online.
“Sharenting” telah ada sejak 2000-an dengan munculnya ibu blogger dan influencer keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa tren ini meningkat secara dramatis selama pandemi.
Kini, beberapa anak dari para blogger dan influencer tersebut mulai tumbuh dewasa dan berbagi pengalaman negatif mereka.
“Sementara banyak orang tua milenial menggunakan media sosial untuk mendokumentasikan kehidupan anak-anak mereka, Generasi Z tahu lebih banyak tentang tantangan yang muncul dari penggunaan media sosial sejak usia muda,” kata McCrindle.
Lahir di era kecerdasan buatan, dapat diasumsikan bahwa teknologi akan memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari Generasi Beta, kata para ahli.
Karena banyak pasangan sekarang memilih untuk tidak memiliki anak atau memiliki lebih sedikit anak dibandingkan dengan generasi yang lebih tua, Gen Beta akan memiliki keluarga besar yang lebih kecil, dengan lebih sedikit sepupu, paman, dan bibi.
Hal itu tentu saja akan memiliki konsekuensi terhadap pengalaman hidup mereka.
Tantangan yang akan Dihadapi Gen Beta
Seperti generasi-generasi sebelumnya, menjadi Gen Beta tidak akan datang tanpa tantangan yang unik.
Mereka akan hidup di dunia dengan “tantangan sosial yang besar”, misalnya saja karena adanya perubahan iklim, pergeseran populasi global, dan urbanisasi yang cepat.
McCrindle mengatakan bahwa Gen Beta akan tumbuh di dunia yang menghadapi perubahan iklim dan tantangan besar lainnya.
Namun, karena memiliki orang tua milenial dan Gen Z yang peduli akan keberlanjutan, mereka akan lebih fokus pada isu-isu global dan menemukan cara-cara inovatif untuk mengatasinya.
Apalagi menurut Pew Research Center, 71% generasi milenial dan 67% generasi Z berpikir bahwa perubahan iklim harus menjadi prioritas utama di masa depan.
Hidup dengan tekanan untuk tetap berada di atas teknologi baru juga akan menjadi tantangan seumur hidup bagi Gen Beta dan generasi yang akan datang.
“Teknologi adalah pendorong perubahan yang sangat besar. Saya pikir setiap generasi mendatang akan menghadapi tantangan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi baru yang muncul,” Sean Lyons, pakar perbedaan antargenerasi dan profesor di Gordon S. Lang School of Business and Economics, University of Guelph.
Jika AI generatif menjadi begitu mendarah daging sehingga anak-anak muda di masa depan dengan “teman AI” dan “pacar AI” tersebar luas, hal tersebut bisa berdampak besar pada perkembangan sosial Gen Beta.
Itulah beberapa informasi mengenai Gen Beta atau Generasi Beta yang mulai lahir di tahun ini. Apakah di keluarga kamu sudah memiliki generasi ini?
Sumber:
https://www.cbc.ca/news/canada/generation-beta-1.7421586
https://globalnews.ca/news/10941362/generation-beta-2025-explained/
https://indianexpress.com/article/explained/explained-culture/gen-beta-generation-9773516/
https://www.axios.com/2025/01/01/generation-beta-born-2025-2039
https://abcnews.go.com/GMA/Living/generation-beta-starts-2025-5-things/story?id=117256891
~Febria