Anak Tertekan karena Tak Populer di Sekolah? Ajarkan Kepercayaan Diri padanya!
Hampir di semua lingkungan sosial menggambarkan bahwa menjadi populer atau terkenal merupakan sebuah keistimewaan. Semua orang ingin dikenal banyak orang. Termasuk juga anak saat berada dalam lingkungan sekolah.
Tak bisa dipungkiri, bahkan banyak orang tua yang berharap anaknya populer di kalangan teman-temannya. Ini karena anak-anak populer sering terlihat lebih bahagia, percaya diri, memiliki banyak teman, serta dihormati dan dianggap sebagai pemimpin.
Apalagi, seiring bertambahnya usia, anak akan mencari identitas dirinya sendiri. Namun, dalam proses tersebut dia juga mencari tahu siapa yang tampaknya mendapat perhatian lebih dari orang lain.
Jika anak merasa tidak populer di sekolahnya, ini bisa saja memberikan tekanan pada dirinya yang bisa membuat anak merasa rendah diri dan minder. Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengatasinya?
Menjadi Populer Tak Selalu Bermanfaat
Tak bisa dipungkiri, ada banyak keuntungan yang akan dirasakan anak jika dia termasuk anak populer di sekolahnya. Namun, jelaskan juga pada anak bahwa kepopuleran tak selalu memberikan manfaat.
Beritahu anak bahwa ada beberapa kerugian menjadi siswa populer di sekolah, yaitu sebagai berikut.
1. Tidak Jadi Diri Sendiri
Memiliki kualitas untuk menjadi populer, mungkin terjadi secara alami bagi sebagian orang. Namun, beritahukan pada anak bahwa sebagian besar orang juga harus bersandiwara dan berusaha menyembunyikan jati diri sebenarnya untuk menjadi populer.
Ini tentu saja tidak sehat dan bisa sangat sulit untuk terus-menerus dilakukan.
Miraca Gross, penulis “Exceptionally Gifted Children”, mengatakan bahwa 80% anak berbakat luar biasa merasa harus terus menerus memantau perilaku sosialnya agar sesuai dengan ekspektasi kelompok sebayanya.
Sementara Sally Reiss dalam buku “The Social and Emotional Development of Gifted Children”, menjelaskan bahwa anak perempuan yang cerdas seringkali harus “berpura-pura bodoh” untuk meningkatkan penerimaan sosial.
2. Menimbulkan Perilaku Berbahaya dan Tidak Sehat
Anak-anak yang populer lebih cenderung mendapat masalah dengan perilaku menyimpang , seperti mengutil, minum minuman beralkohol, merokok, bahkan melakukan seks di luar nikah.
Saat dewasa, mantan “anak populer” di sekolah bisa memiliki tingkat masalah dengan alkohol dan obat-obatan 45% lebih tinggi dan tingkat perilaku kriminal 22% lebih besar.
3. Menumbuhkan Sikap Tak Baik
Menjadi populer dapat menyebabkan seseorang menjadi sombong, egois, materialistis, dan dangkal.
Lalu, karena popularitas adalah sebuah kompetisi, maka untuk tetap berada dalam kelompok populer mungkin diperlukan cara-cara kotor dan buruk, seperti mengintimidasi orang lain.
Ini dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan status sosial.
Tak heran jika anak-anak populer juga sering disebut “mean girls”, meskin sebutan ini sebenarnya tidak terbatas untuk anak-anak perempuan.
4. Waktu Terbuang Sia-Sia
Popularitas tak jarang membutuhkan usaha yang cukup besar, yang membuat waktu anak bisa tersita dari kegiatan lain yang lebih berharga. Ini dilakukannya untuk mempertahankan statusnya dalam kelompok populer.
Untuk anak perempuan, waktunya mungkin akan dihabiskan dengan berjam-jam berada di media sosial, menata rambut dan makeup, bahkan memilih pakaian.
Sementara untuk anak laki-laki, dia mungkin akan menghabiskan waktu berjam-jam di gym untuk mengembangkan tubuh yang “kekar”.
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi anak yang tertekan karena tidak populer di sekolah adalah dengan mengajarkan kepercayaan diri padanya.
Kepercayaan diri adalah salah satu kemampuan yang diharapkan semua orang untuk dimiliki. Mengapa? Karena orang yang percaya diri bisa mengatasi apa pun dalam hidupnya, tanpa perlu menjadi populer.
Berikut adalah tiga cara untuk meningkatkan kepercayaan diri anak.
1. Ajarkan Anak untuk Berhenti Bersaing dengan Orang Lain
Persaingan memang baik. Namun, jika anak selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, ini tidak baik.
Jadi, beri pengertian pada anak untuk berhenti bersaing dengan orang lain dan mulailah bersaing dengan diri sendiri. Caranya adalah dengan belajar mengenali harga dirinya.
Anak mungkin tidak sadar bahwa anak-anak yang populer kemungkinan besar memiliki penampilan dan keterampilan yang lebih unggul, tetapi tidak memiliki rasa percaya diri atau harga diri yang sesungguhnya.
Ini karena harga diri mereka ditentukan oleh berapa banyak orang yang menyukai mereka.
Padahal, harga diri berasal dari pemahaman tentang siapa diri anak dan hal-hal tak berwujud yang ada pada dirinya, seperti hard skill dan soft skill yang dimilikinya.
2. Bantu Anak Mengasah keterampilan yang Dikuasai
Tak peduli anak suka menggambar, suka bertingkah konyol, suka menari, suka berolahraga, atau apa pun kesukaannya, gunakan itu untuk bertemu dengan sebanyak mungkin teman baru.
Orang tua bisa memberikan pesan kepada anak sebelum berangkat ke sekolah untuk “menemui teman baru hari ini”.
Ini akan meningkatkan kepercayaan diri anak ketika ia bisa keluar dari zona nyamannya untuk bertemu dengan seseorang yang baru. Ini akan membuat anak merasa bahwa bertemu orang baru adalah keterampilan alaminya.
Lagipula, ini memang tidak memerlukan banyak usaha. Satu-satunya yang harus dilakukan anak hanyalah mulai untuk melakukannya.
3. Ajarkan Anak Memiliki “Kulit yang Tebal”
Kebanyakan anak merasa iri karena mereka berharap memiliki apa yang dimiliki anak lain. Namun, mereka tidak akan langsung mengatakannya, melainkan dengan melakukan intimidasi atau bersikap merendahkan.
Ajari anak mengenai arti dari apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh orang lain, serta perbedaan antara apa yang dikatakan dan mengapa orang tersebut mengatakannya.
Beri pemahaman pada anak untuk tak “mengambil hati” omongan anak lain, terutama mereka yang tidak mengenal dirinya dengan baik.
Kunci untuk menjaga anak agar tidak terjerumus ke sisi gelap dari keinginan untuk menjadi populer adalah memastikan bahwa orang tua terus-menerus memberi cinta, pujian dan perhatian.
Karena yang paling penting bagi seorang anak adalah mendapatkan persetujuan dan restu dari orang tuanya. Jika ini didapatkan, dia tidak akan mencarinya dari orang lain.
Sumber:
https://therealfredlee.medium.com/how-to-help-your-kids-be-okay-with-being-unpopular-e1878c7272b5
~Febria