Anak Menjadi Pelaku Bullying, Orang Tua Harus Apa?

Anak Menjadi Pelaku Bullying, Orang Tua Harus Apa?

Kasus bullying di sekolah merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik, mental, dan emosional anak-anak. 

Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi orang lain secara fisik, verbal, atau sosial. Ini adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan memiliki dampak yang serius, baik bagi korban maupun pelaku.

Sebagai orang tua, Anda tentu berusaha melindungi anak agar tidak menjadi korban bullying di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. 

Orang tua juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang apa itu bullying, bagaimana mengidentifikasinya, dan apa yang harus dilakukan jika mereka menjadi korban. 

Namun, bagaimana jika ternyata anak Anda lah yang menjadi pelaku bullying? 

Menurut Dokter spesialis kejiwaan dr Alfonsus Edward Saun, SpKJ, diperlukan pemeriksaan mendalam untuk mengetahui secara pasti mengapa anak menjadi pelaku bullying. 

Edward juga menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kenapa anak mem-bully anak lain. Salah satunya adalah insecurity, jadi si anak merasa ada kekurangan dalam dirinya dan muncul keinginan untuk lebih menonjol dibanding anak-anak lain. 

 

Jika anak menjadi pelaku bullying, apa yang harus dilakukan orang tua? 

1. Berbicara dengan Anak 

Penting untuk berbicara dengan anak Anda secara terbuka dan penuh empati. Ajukan pertanyaan untuk memahami alasan di balik perilaku bullying mereka dan dengarkan dengan seksama. 

Pada tahapan ini, berikan dukungan dan dorongan untuk berbicara secara jujur tentang perasaan dan pengalaman mereka. Ajak anak bicara perlahan-lahan sampai ia nyaman menceritakan semuanya, termasuk bagaimana perasaan mereka dari waktu ke waktu. 

 

2. Mengakui dan Menerima Keterlibatan Anak

Setelah mendapatkan kebenaran, baik dari pengakuan anak, maupun kabar dari sekolah, orang tua juga perlu mengakui dan menerima keterlibatan anak dalam perilaku tersebut. 

Ini mungkin sulit untuk diterima, tetapi penting untuk tidak menyangkal atau menutupi fakta. Mengakui keterlibatan anak adalah langkah awal yang diperlukan untuk menangani masalah ini.
 

3. Dorong Anak untuk Tanggung Jawab

Penting bagi orang tua untuk mengakui apa yang dilakukan anaknya itu adalah sebuah kesalahan yang perlu dipertanggungjawabkan oleh anak dan orang tuanya. 

Orang tua juga dapat meminta anak untuk bertanggung jawab dan menjalani konsekuensi dari perbuatannya. 

Hal ini juga termasuk dalam pendidikan tentang bullying, di mana orang tua menjelaskan bahwa tindakan mereka bisa menyakiti orang lain, merugikan, dan memiliki konsekuensi yang serius. 

 

4. Mengambil Sudut Pandang Korban Bullying

Untuk menghadapi masalah ini, Anda dan anak bisa membahas bagaimana sudut pandang korban bullying. Tanyakan kepada anak Anda, bagaimana rasanya bagi seorang yang mengalami bullying.

Sebagai orang tua, Anda pun tentu tidak menginginkan anak diperlakukan dengan buruk, bukan? Jadi, orang tua juga perlu membayangkan bagaimana jika kasus serupa terjadi pada anak Anda, bagaimana perasaan Anda, dan apa yang sekiranya Anda harapkan. 

 

5. Melibatkan Sekolah dan Guru

Orang tua dapat bekerja sama dengan sekolah dan guru untuk mengatasi perilaku bullying anak. Berbagi informasi dengan staf sekolah tentang apa yang terjadi dapat membantu Anda memahami situasi dan memberikan dukungan yang tepat kepada anak. 

Bekerja sama dengan sekolah juga dapat membantu mengidentifikasi sumber masalah dan menyusun rencana tindakan yang efektif.

 

6. Evaluasi Pola Pengasuhan

Orang tua perlu melakukan evaluasi terhadap pola pengasuhan anak. Cobalah membangun hubungan yang lebih akrab dan hangat bersama anak untuk memahami akar dari masalah yang terjadi.

Namun, Anda juga bisa meminta bantuan dari konselor atau psikolog untuk melakukan evaluasi kesehatan mental serta meminta saran pola pengasuhan yang tepat sesuai kebutuhan anak. 

Menurut Psikolog klinis Annisa Mega Radyani, sangat penting bagi orang tua untuk mengevaluasi pengasuhan dan komunikasi ketika anak menjadi pelaku bullying. Ketika orang tua tidak tahu anaknya melakukan kekerasan, seperti bullying, kemungkinan ada komunikasi yang tidak terjalin dengan baik. 

 

7. Berikan Dukungan pada Anak 

Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, berikan dukungan dan cinta tanpa syarat kepada anak Anda. 

Meskipun Anda mungkin kecewa atau marah dengan perilaku mereka, penting untuk tetap menunjukkan bahwa Anda ada untuk mereka dan siap membantu mereka tumbuh dan belajar dari kesalahan. 

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental jika diperlukan.


Menangani kasus bullying yang melibatkan anak Anda bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang memadai, Anda dapat membantu anak mengubah perilaku mereka dan tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan bertanggung jawab.

~Afril